Senin, 02 Februari 2009

PUTRA SPECIALIST HOSPITAL TUNJUK UMSB SEBAGAI PERWAKILANNYA DI SUMBAR Jan 25, '09 6:38 AM
for everyone

PUTRA SPECIALIST HOSPITAL TUNJUK UMSB SEBAGAI PERWAKILANNYA DI SUMBAR


Assistant for Chief Executive Officer (CEO) Putra Specialist Hospital (PSH) Melaka, Malaysia, Abdul Ghani Bin Pakir Muhammad menyatakan, pihaknya siap membantu mengembangkan Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB), terutama Fakultas Kesehatan dan MIPA di Bukittinggi. Selain dalam bentuk pemagangan mahasiswa, terutama pada spesialisasi manajemen rumah sakit dan keperawatan, mereka juga siap untuk menjadikan UMSB sebagai perwakilannya di Sumbar.

PSH Melaka yang dulu dikenal sebagi The Southern Hospital Melaka, menurut Abdul Ghani, kini tengah berupaya mengembangkan wilayah jangkauannya, salah satunya adalah Sumatra Barat. Jalan ke arah itu, ujarnya, menjadi kian mendesak seiring dengan akan dibukanya penerbangan langsung Padang-Melaka awal tahun depan. Kini, sebutnya, selain telah hadir dalam bentuk rumah sakit berkelas international dengan pola layanan hotel berbintang lima di Melaka dan dan Batu Pahat (Johor), mereka jug telah punya perwakilan di Medan, Bengkalis, Dumai, Batam, Pekanbaru dn Tanjung Pinang. "Kita berharap UMSB siap menjadi perwakilan PSH di Sumatra Barat," tutur Abdul Ghani.

Lebih jauh dari itu, Abdul Ghani juga menekankan, sarjana dan ahli madya (pemegang diploma) asal UMSB diberi pula kesempatan untuk bekerja di PSH, asal mampu memenuhi kriteria keahlian dan keterampilan yang ditetapkan. "Kami bangga bila ada mahasiswa UMSB yang bisa diterima bekerja di sini setelah mereka menyelesaikan studi. Kami akan membantu ke arah itu," tuturnya.

Atas nama pemegang saham dan pimpinan PSH Melaka, Datuk Ramlah Binti Abas menambahkan, jalan menuju kerjasama antara PSH dengan UMSB sesungguhnya cukup banyak dan luas. Tidak hanya dalam bentuk pemagangan dan penempatan alumni untuk bekerja, tapi bisa lebih luas lagi kalau dikombinasikan dengn program kerja Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) yang 'kebetulan' Ramlah dan Rektor UMSB Dr. H. Shofwan Karim Elha, MA sama-sama menjadi pengurus.

Bagi Rosniza Sidek, assistant senior manager Corporate Strategy Departmen PSH Melaka, kerjasama dengan UMSB merupakan langkah strategis yang apabila direalitasikan dengan tepat dan benar, akan bisa memberi keuntungan kepada keduabelah pihak, terutam dalam kaitannya dengan menyiapkan tenaga-tenag terlatih untuk melayani pasien dan keluarga mereka dengan standar layanan yang cukup tinggi.

Menurut Ramlah, tujuan utama PSH adalah menyediakan pelayanan kesehatan yang maksimal, mudah diperdapat, dan mampu dijangkau oleh beragam lapisan masyarakat di kawasan Asia Tenggara, terutama Malaysia dan Indonesia. Untuk tujuan itu, PSH selalu meningkatkan fasilitas dan peralatan sesuai dengan perkembangan teknologi kesehatan dan kebutuhan pasien beserta keluarga mereka.

"PSH mulai beroperasi pada tahun 1992, awalnya bernama The Southern Hospital Melaka. Kini PSH memiliki sebuah gedung berlantai 12 dan mampu menampung 200 pasien rawat inap di Melaka dengan lebih dri 50 dokter ahli dan spesialis. Selain mempunyai kamar rawat inap biasa, kami juga punya kamar rawat inap VIP dan VVIP," terang Ramlah, istri salah seorang petinggi di Kerajaan Malaysia.

Layanan lain yang diberikan PSH adalah jemput antar bandara dan pelabuhan, diskon tarif kamar dengan sejumlah hotel di Melaka, pengurus tiket dan keimigrasian, pengurusan perpanjangan izin tinggal dan kebutuhan lain para pasien dan keluarganya yang datang berobat ke PSH Melaka.

Rektor Shofwan bersama Dekan Fakultas Kesehatan dan MIPA UMSB, Mursyid, M.Kes, mengaku, beragam tawaran dan peluang yang diberikan PSH Melaka terhadap UMSB, menjadi kesempatan langka yang sulit bisa ditembus oleh perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Untuk itu, mereka akan merumuskan beragam konsep untuk menyahuti tawaran tersebut. Shofwan, saat berbincang dengan para petinggi PSH Melaka, langsung menugaskan Mursyid untuk membuat langkah-langkah konkret, sehingga UMSB menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang mampu menghasilkan bidan, juru rawat dan ahli manajemen rumah sakit di Sumbar yang memenuhi kriteria Mahkota Medical Center (MMC) dan PSH Melaka.

"Sedikitnya 20 hingga 70 mahasiswa UMSB akan dikirim untuk magang kebidanan di MMC Malaka, begitu pula untuk magang keperawatan dan manajemen rumah sakit di PSH Melaka. Puluhan rumah sakit berkelas lainnya juga menyatakan siap untuk menampung magang dan membuka peluang bekerja bagi tamatan UMSB, terutama rumah sakit yang berada di dalam jaringan Mediconsult Malaysia," kata Shofwan.

Penempatan kerja

Sementara itu, Director Mediconsult Malaysia, Kalamhamidi Bin Abu Bakar, dalam kesempatan bertukar pendapat dengan Rektor Shofwan, Pembantu Rektor I Drs. Ipli Zukdi, M.Pd, Dekan Mursyid, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar Drs. H. RB. Khatib Pahlawan Kayo dan Wakil Sekretaris PWM Sumbar Drs. H. Adrian Muis Ch. Saripado di Kualalumpur akhir pekan lalu menyatakan pihaknya siap menempatkan tamatan UMSB untuk bekerja di berbagai rumh sakit yang terjaring dalam lingkaran kerjasama Mediconsult di Asia dan Afrika.
"UMSB akan menjadi mitra strategis kami dalam menyiapkan tenaga-tenaga kesehatan profesional, terlatih dan terdidik. Standar layanan kami sangat tinggi, tetapi kami yakin UMSB mampu melakukan itu, sebab sebagai universitas berbasis Islam, kriteria-kriteria yang kami miliki hampir pasti akan ditemukan," kata Kalamhamidi.

Lantaran begitu antusiasnya Kalamhamidi untuk mulai merealisasikan kerjasama dengan UMSB, dia langsung meminta tiga mahasiswa Fakultas Kesehatan dan MIPA UMSB untuk mengikuti program pemagangan pada Januari 2009 mendatang. Ketiga mahasiswa itu akan ditempatkan di rumah sakit yang tersebar di Semenanjung Malaya. "Kalau mereka kami nilai mampu memenuhi standar, kami akan langsung merekrut merek untuk bekerja dengan kami," tegasnya.

Kini, satu-satunya mitra kerja Mediconsult Malaysia di Indonesia hanyalah Universitas Indonesia (UI), kendati demikian, dengn terbukanya peluang kerjasama dengan UMSB, Kalamhamidi yakin, tidak lama lagi akan banyak dokter, bidan, perawat, dan tenaga manajemen rumah sakit asal Indonesia yang bekerja dengan mereka, baik yang ditempatkan di Malaysia sendiri, maupun negara-negara lainnya di kawasan Asia dan Afrika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar